Menurut blogger, ini adalah postingan ke 300 di blogku ini. Ternyata cukup banyak juga aku sudah menulis.
Pernah mendengar orang berkata bahwa cinta adalah candu? tapi bukan candu yang mudah. Kalau aku kecanduan rokok, adalah hal yang mudah untuk mendapatkan rokok di mana saja dan kapan saja. Itu dengan asumsi tidak ada masalah dengan sisi finansial. Kalau aku kecanduan bilyard, adalah hal yang mudah untuk ngubungin temen-temen ngajak janjian ketemu di Berlian buat ngabisin malam dengan bilyard. Kalau aku kecanduan arung jeram, memang tidak terlalu mudah buat memenuhi rasa candu itu mengingat sulitnya mengumpulkan anak-anak yang mau berlatih dan sulitnya menyiapkan sarana dan pra sarana. Namun itu pun masih bisa dikerjakan.
Tapi kalau candu cinta? melibatkan 2 pihak disana, sehingga tidak independent. Kamu pengen ngerokok, tinggal beli di warung. Kamu pengen ngebilyar tapi gak punya temen, tinggal datang ke Berlian dan ajak mas-mas yang ngejaga disana buat temenin main. Kamu pengen arung jeram tapi anak-anak lagi gak punya duid buat urunan, coba kamu yang bayar semua biayanya dan dijamin pasti jumlah peserta akan terkumpul dalam waktu singkat.
Tidak independent karena kemampuan manusia tidak sampai bisa memaksakan orang lain untuk merasakan hal yang sama. Pun bila itu sudah dicoba dengan berbagai cara. Cinta tidak memilih kepada siapa dia mau berdiam. Dan ia bersifat candu. Setelah kamu mengenalnya, mencicipinya dan menikmatinya, namun kemudian tidak bisa kembali ke keadaan semula sebelum cinta itu datang. Tidak reversible kalo istilah ilmiahnya. Serasa ada yang kurang bila tidak ada cinta itu. Ada yang tidak lengkap bila pengungkapan atas cinta itu tidak terasa meski hanya dalam hitungan menit atau jam. Cinta itu candu. Mengenalnya membawaku ke daerah yang tak mampu kukendalikan. Melihatnya membuatku ingin dan ingin lagi melihatnya.
Cinta itu candu, kata orang-orang.
Cinta itu candu, kataku.
Tuesday, December 18, 2007
Thursday, December 13, 2007
ketika Natal ini berbeda bagimu
Sekelilingku mulai terasa suasana Natal
warna hijau dan merah silih berganti
ada pohon cemara berhiaskan bintang di puncaknya
ada rusa-rusa kayu menghiasi kelilingnya
orang-orang tua mulai memasang pohon natal-nya
menambahkan kapas perlambang salju
anak-anak kecil berebut ramai
memasang hiasan-hiasan cantik pada pohon itu
tetapi di satu rumah
suasana itu tak terlihat lagi
rumah itu ramai
bukan dipenuhi gembira dan ceria Natal
tapi suasana duka
teman,
Tuhan telah memanggil ayahmu untuk kembali padaNya
hanya 2 minggu sebelum Natal itu datang
melihatmu kemarin, mengingatkanku setahun lebih yang lalu
saat aku berada di kondisi yang sama
berdiri di samping tubuh ayahku
yang tak lagi menyimpan nafas kehidupan
tegarlah,teman
Natal kali ini mungkin akan berbeda
namun, ketika duka itu hadir
percayalah kalau Tuhan juga memberi kekuatan
untuk menanggung duka itu
menangislah,teman
luangkan dadamu dari duka itu
namun jangan merasa sendiri
ada kami yang akan bersamamu
menemanimu menangis
menemanimu tertawa
warna hijau dan merah silih berganti
ada pohon cemara berhiaskan bintang di puncaknya
ada rusa-rusa kayu menghiasi kelilingnya
orang-orang tua mulai memasang pohon natal-nya
menambahkan kapas perlambang salju
anak-anak kecil berebut ramai
memasang hiasan-hiasan cantik pada pohon itu
tetapi di satu rumah
suasana itu tak terlihat lagi
rumah itu ramai
bukan dipenuhi gembira dan ceria Natal
tapi suasana duka
teman,
Tuhan telah memanggil ayahmu untuk kembali padaNya
hanya 2 minggu sebelum Natal itu datang
melihatmu kemarin, mengingatkanku setahun lebih yang lalu
saat aku berada di kondisi yang sama
berdiri di samping tubuh ayahku
yang tak lagi menyimpan nafas kehidupan
tegarlah,teman
Natal kali ini mungkin akan berbeda
namun, ketika duka itu hadir
percayalah kalau Tuhan juga memberi kekuatan
untuk menanggung duka itu
menangislah,teman
luangkan dadamu dari duka itu
namun jangan merasa sendiri
ada kami yang akan bersamamu
menemanimu menangis
menemanimu tertawa
-for Torah Jefri Antonius-
Subscribe to:
Posts (Atom)