Saturday, June 09, 2007

Ketakutan yang terutama

Seumur hidupku, ada banyak hal yang membuatku takut. Dulu waktu masih sangat kecil, aku ingat aku takut dengan ular yang masih sering ditemukan di pekarangan rumahku. Waktu dulu, komplek perumahanku di kota Samarinda masih banyak rawa-rawa. Beranjak SD, aku inget dulu aku takut sekali dimarahin sama orang tua temenku. Aku gak jelas lagi masalahnya waktu itu apa. Dan masih SD juga, aku sempat paranoid dan ketakutan menjelang tidur, karena takut saat aku nutup mata aku gak bangun lagi atau ada anggota keluargaku yang pergi. Masa-masa SMP mungkin tidak ada hal istimewa yang membuatku takut, tetapi lebih tepatnya itu adalah masa-masa ketidaknyamanan atas semua disekelilingku. Di SMA, aku inget ada beberapa hal yang buat aku takut, seperti waktu diklatsar pecinta alam SMA saat menjelang pelantikan di puncak Sibayak dengan dinginnya yang masih membekas sampai sekarang, atau takut terjadi sesuatu waktu aku dengar kabar Bang Imung kecelakaan, dan takut saat menjelang pengumuman UMPTN.
Aku sadari bahwa semakin bertambah umur kita, maka hal-hal yang membuat kita takut semakin terlihat sebagai hal-hal yang mendasar. Seperti, takut gak bisa menabung karena gaji terlalu kecil, takut gak bisa memenuhi harapan orang tua, atau hal-hal lainnya.
Dan aku menyadari satu hal, bahwa saat ini ketakutanku yang terutama adalah "sendirian". Dan ketakutan inilah yang memperumit masalah-masalah yang muncul di hidupku akhir-akhir ini. Ketika pikiranku dipenuhi oleh ketakutan ini, aku menjadi panik, gak bisa konsentrasi, dan mencari berbagai cara untuk mengalihkan perhatianku. Ya bagus, kalo pengalih perhatiannya yang positif. Kalo negatif gimana? Hmm..gak bisa dijadikan alasan sih memang..
Ini reaksi yang wajar untuk orang yang hampir memasuki seperempat abad hidupnya kah, ato cuma reaksiku sendiri yang berlebihan? Ah..menjadi semakin bingung.. Sebenarnya mau aku apa sih? Aku harus bertindak seperti apa? Benar kata orang-orang, hanya aku yang bisa menjawab itu.
Piuff..tulisan kali ini membingungkan..

1 comment:

Anonymous said...

wajar kok Dy..semua manusia pasti ngalamin hal ini..

tapi tetaplah yakin bahwa kamu ga sendirian..

klise memang (dengan gaya orang Balikpapan ngucapinnya he he)..tapi tetap semangat :)