Thursday, June 21, 2007

September 2005 - Juni 2007

Ternyata cara yang halus pun benar-benar menyakitkanku. Menjatuhkanku ke titik terendah, separuh semangat hidupku drop karena spirit booster yang selama ini terpasang di hatiku harus aku copot dan lepaskan. Aku belajar untuk merelakan, setiap hari sejak hari aku mengucapkan kalimat perpisahan hingga hari kemarin. Tapi tadi malam hingga pagi ini aku merasakan tanpa pegangan. Berada di atas tembok yang sangat tinggi, takut untuk melangkah karena tidak ada tangan yang menuntunku. Mataku silau, tidak bisa melihat akan seperti apa di depan sana. Aku tau, perasaan seperti ini artinya aku belum benar-benar merelakannya. Relakanlah..relakanlah.. bukankah dengan merelakan semua akan terasa lebih ringan?
Benar-benar berakhir. Kali ini benar-benar berakhir. Mengingat masa-masa lalu terasa terlalu menyakitkan. Mengingat akhir pekan kemarin yang baru saja berlalu, hanya terasa seperti kejapan mata. Hanya berlalu 2 hari, dan semuanya terputar balik. Naik ke atas tinggi dan tinggi dan kemudian jatuh terhempas.
Sungguh, sepenuh hatiku aku benar-benar ingin merelakannya. Aku benar-benar ingin melihatmu tersenyum bahagia di sisi orang lain yang memberimu kebahagiaan itu. Sungguh,aku tidak ingin menjadi bebanmu dan penghambatmu menuju kebahagiaan itu. Hanya saja aku tidak bisa pungkiri bahwa untuk sementara kenyataan ini membawaku ke keadaan chaos. Sungguh, suatu saat aku akan bisa tersenyum ketika melihatmu. Senyumku melihatmu bahagia.

No comments: