Ingin sekali membencimu, untuk hal-hal yang sudah terjadi padaku. Ingin bisa membuatmu merasakan perasaan bersalah yang amat sangat, karena hal-hal yang sudah terjadi padaku. Ingin bisa memakimu dan meneriakkan semua yang terkumpul di dada ini. Ingin bisa menunjukkan di depan matamu, apa yang sudah kamu lakukan terhadap hati ini. Tapi..tidak, aku tidak bisa. Tidak, tidak lagi aku menyia-nyiakan air mataku untukmu. Tidak, tidak lagi kuterima kata-kata basa-basi darimu.
Tersenyumkah kamu disana? bahagiakah kamu disana? mengertikah kamu bahwa disini aku belum bisa tersenyum tulus? Aku belajar keras untuk merelakan. Karena apa yang keluar dari mulutmu, kata-kata yang bertujuan untuk menenangkanku, semuanya hanyalah berjudul "basa-basi". Hanyalah kompensasi dari rasa bersalahmu yang membuatmu tidak nyaman.
Simbolisasi atas sebuah perelaan sudah kutunjukkan. Bukan karena berbesar hati, tapi hanya untuk pemuasan gengsi, ego dan hatiku. Seluruh restu dan kerelaan hati sudah kuberikan. Sudah semuanya, tak ada lagi yang tersisa di hati ini. Jangan lagi ada kata-kata basa-basi. Kamu yang tahu persis apa yang sedang aku alami, apa yang sedang aku pikirkan, apa yang sedang aku hadapi. Sudah, sudahi saja kata-kata pendukung yang manis itu.
Sudahlah..
Bila ini semua hanyalah kompensasi dari rasa bersalahmu, maka lupakan saja yang lalu. Karena kamu tidak akan mampu membalikkan kondisi ke keadaan sebelumnya. Kamu tidak akan mampu mengembalikan rasa dan lara di hatiku. Pernah ada masa dimana aku sadar sepenuhnya bila waktu ini tiba, aku akan merelakan sepenuhnya. Tanpa amarah, tanpa rasa sakit hati, tanpa keinginan untuk membalaskan rasa ini.
Tapi masa itu hanya bertahan sesaat. Sesaat sebelum kamu yang merusakkannya..
Tuesday, July 03, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment