Gambar di samping ini gambar cover dari sebuah buku berjudul to Kill a MockingBird. Aku membeli buku ini di TM BookStore-Depok Town Square awal bulan Januari yang lalu. Tapi baru menamatkan buku ini tadi malam - salah satu alasan yang membuatku masih terjaga hingga pukul 4 tadi pagi.
Buku yang bagus, berisi hal-hal arif dan yang hebatnya diceritakan dari sudut pandang seorang gadis cilik tomboi berusia 6 tahun yang bernama Jean Louis Finch alias Scout.
Di akhir buku ini, ada satu kalimat yang diutarakan Scout pada Atticus Finch,ayahnya ketika ayahnya bertanya mengertikah dia tentang segala peristiwa yang barusan terjadi dalam hidupnya yang masih sangat muda itu? Dan Scout menjawab, "Aku mengerti, Atticus. Itu sama saja dengan menembak Mockingbird,ya, kan?"
Apa itu Mockingbird?
Atticus berkata pada Jem, 'Aku lebih suka kau menembaki kaleng timah di halaman belakang, tapi aku tau kau akan memburu burung. Kau boleh menembak burung Bluejay sebanyak yg kau mau, kalau bisa kena, tetapi ingat, membunuh Mockingbird itu dosa.'
Mockingbird tidak menyusahkan siapa-siapa sebab ia hanya mengeluarkan bunyi-bunyian yang indah. Sehingga membunuh sesuatu yang innocent seperti itu adalah sebuah dosa, itulah yang diajarkan Atticus pada Jem dan Scout.
Hal indah lainnya yang ada di dalam buku ini adalah kearifan Atticus dalam mendidik anak-anaknya. Ia sadari bahwa ia bukan orang yang sempurna,namun ia tau kalau dirinya adalah panutan utama anak-anaknya. "Sebelum Jem melihat siapa pun, dia melihatku lebih dahulu, dan aku mencoba menjalani hidup supaya bisa balas menatapnya..."
Banyak hal lain yang diceritakan buku ini. Begitu kuat, begitu indah, begitu arif. Sehingga kata-kata terakhir yang kukutip dari buku ini:
“Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya... hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya”
No comments:
Post a Comment