Tuesday, June 13, 2006

i need ur bless

26 hari sejak aku dinyatakan berhasil menyelesaikan studi di kampus ini. Seminggu setelah hari sidang, aku mulai berpikir tentang jalur yang kupilih. Ada banyak "cabang jalan" di depanku, tapi hatiku belum mantap untuk memilih yang mana. Benakku terbagi atas beberapa hal, sebagian benakku masih ingin bermain dan melanjutkan sekolah, sebagian lain benakku ingin bekerja di sebuah Oil & Gas Company dan punya gaji yang gede. Hmm..manusia ini maunya banyak. Hatiku belum mantap sebab sepertinya yang kuinginkan adalah penggabungan dari dua bagian benakku tersebut. Aku ingin sekolah, sehingga tetap bisa bermain tapi disokong dengan gaji yang gede. Hehehe.. maybe it will be only happen in my dream, but at least i still have a dream.
Apapun yang kupilih, aku membutuhkan restu darimu, ayah dan bundaku. Aku ingin engkau membisikkan kata itu di telingaku. Sebuah kata sederhana tapi berarti sepenuhnya untuk kelegaan jiwaku. "Kami selalu mendukungmu untuk jalan yang kau pilih", itu kata yang ingin kudengar di telingaku. Ketika aku berkata, "jangan pikirkan aku lagi. Aku sudah harus bisa menjejak di atas kakiku sendiri", sebenarnya aku ingin berkata "percayalah padaku, yang kupilih adalah kata hatiku, untuk itu aku butuh dukungan kalian". Aku ingin kalian percaya bahwa apa yang kupilih adalah apa yang kuinginkan di dalam hatiku, bukan sekedar mengikuti jejak orang lain. Bagi ayahku, aku adalah anak bungsu yang mandiri, bebas, dan kakinya tak bisa terikat. Tapi anak bungsu ini tetaplah seorang putri dari sepasang orang tua yang sangat ia cintai. Meski kakinya tak bisa terikat, tapi ia juga tak kuat melangkah tanpa restu ayah dan bundanya. Dengan restumu, ayah dan bundaku, langkah kaki ini akan semakin ringan. Berat beban seperti apapun yang kelak akan kuhadapi, akan mampu kuhadapi. Hanya dengan restumu, hanya restumu..