Sunday, May 03, 2009

Berlalu

Pernah kutawarkan seluruh hatiku
Menjadi tempat berteduh

Diam hempaskan jawabmu

Dengan perlahan aku belajar menata hatiku lagi
menerima yang telah terjadi dan berusaha keras mengikhlaskannya
sungguh, berat sekali membiarkannya seperti itu tanpa ia tau kesalahannya
tapi aku ingin melewati ini semua
aku ingin ikhlas melepaskannya

ikhlaskah namanya bila hati ini masih menjerit marah?
ikhlaskah namanya bila masih tersisa beban di dadaku?
dan ikhlaskah namanya bila batinku masih menyebut namanya?

kenapa?
belum cukupkah semua ini buat kamu?
hati yang pernah kubuka penuh untukmu
telinga yang selalu tersedia mendengar keluh kesahmu tentang dia, yang seharusnya sudah menjadi masa lalumu
bibir yang mengusahakan merangkai kata-kata yang menenangkanmu
tangan yang menggenggam jemarimu dan mengusap rambutmu ketika kau bercerita

tidak cukupkah itu semua?

kenapa?
tidak cukupkah kepercayaan yang aku berikan
kurangkah kerelaan hatiku yang pernah berkata,
bila kau ingin kembali padanya, maka pergilah
aku tidak akan menahanmu,bila itu memang keinginanmu
namun, tolonglah berlaku adil padaku
hargai perasaanku yang masih bersamamu, yang masih mendampingimu

tidak cukupkah itu semua?

kenapa?
kenapa kau membohongiku?
kenapa kau mengkhianati kepercayaan itu?
kau berjalan lagi bersamanya,
dan kau memilih berjalan bersamanya di saat aku sedang down
kau memilihnya ketika aku memohon waktumu untuk menemaniku sebentar saja

ketika hati ini sudah menetapkan langkah
mencoba mengumpulkan puing-puing yang berserakan
menguatkan langkah tak lagi bersamamu
kenapa tidak juga kamu mengerti?
kenapa tidak kau biarkan aku mengobati hatiku?

mencoba menjadi teman
teman yang berusaha menolong ketika bantuannya diperlukan
teman yang menahan rasa sakitnya yang kembali hadir
teman yang mencoba tetap tersenyum,
meski tak pernah berani menatap matamu

tapi teman itu pun tak berharga bagimu
tidak ada kabar yang menyampaikan kau tak jadi datang
atau kabar bahwa bantuanku tak lagi diperlukan
tidak, bagimu tidak perlu untuk mengabari apapun

kenapa?
dulu pernah kuberikan seluruh hatiku padamu
untuk menjadi tempatmu bercerita
untuk menyayangimu sepenuh hatiku
untuk menggenggam jemarimu melewati berbagai hal

sekarang apa lagi yang bisa aku berikan untukmu?