Monday, October 17, 2005

Frustrated

Gila!!! Aku mulai stress dengan urusan-urusan ini. Hal-hal lain yang terjadi makin bikin aku terjebak, terperangkap dalam masalah-masalah ini. Aku bingung, muak, bete! Nyelesain masalah yang aku timbulin, mencoba sembunyi -pura-pura gak ada masalah- dan ternyata gak juga nyelesain masalah. Aku pengen tenang, gak usah mikir macem-macem kecuali Tugas Akhir-ku, penelitianku, tugas-tugas kuliah, dan bersenang-senang dengan teman-teman. Just it!! Frustrated!

Thursday, October 13, 2005

Dani waktu lagi lucu :p

Cuma sekedar mengingat-ingat beberapa masa yang lalu.
Image hosted by Photobucket.com
Mas Dani pake baju Jawa lengkap dalam rangka menjadi salah satu pendamping (opo toh istilahnya,mas?) di nikahan sodara-nya Mas. Lucu.. udah endut trus keliatannya jadi tambah ndut, kayak buntelan,hehehe... Aku suka foto ini,soalnya mas keliatannya lucu. Foto ini juga masih aku simpen di handphone aku, tapi berhubung statusnya dah ganti jadi title fotonya juga diganti. Title-nya sekarang 'Mas Dani", udah gitu aja. O iya, ada satu lagi sih foto lucu Dani. Aku baru dapet fotonya dari Dani kemaren, foto waktu dia diwisuda, masih pake jas ama toga lengkap. Lucu.. tembem banget,hehehe..jadi gemes.. Tapi si poto itu belum sempat aku scan. Ntar aku posting ah kalo dah sempat aku scan.

Wednesday, October 12, 2005

Virus brotox sialan!!!!

Bete banget! Siapa sih yang bikin virus ini? mana nyebarnya lewat flash disk lagi, kan jadi susah kalo mau transfer data. Coba yah, saat orang-orang lagi sibuk UTS-an, sibuk ngerjain TA, sibuk ngebikin presentasi-presentasi,dan si virus menyebarnya di saat ini pula. Bagus banget yah timingnya? Hghhh!!!

Sunday, October 09, 2005

Sore ini lagi di gereja

Dia kemarin berulang tahun, yang ke-23. Tadi sore di gereja itu aku nyalam dia dan ngucapin selamat ulang tahun. Seberapa kuat-pun aku mencoba untuk mengalihkan perasaan ini, tapi dia tetap ada. Tak tergantikan.
Tadi sore di gereja,sosoknya jelas terekam di pikiranku. Masih tetap tinggi dan atletis. Dia masih menjadi mimpiku, mimpi yang selalu aku pertahankan. Senyum dan tawanya, gerak tubuhnya, dan semua tentang dia. Tak tergantikan.

Secangkir cappuccino

Aku membuat janji baru. Dulu aku pernah berjanji untuk berhenti dari kegiatan 'pergunungan' setelah kakiku menapak di puncak tertinggi pulau Jawa itu. Tapi setelahnya,dengan beberapa alasan dan pengecualian, kembali kakiku menapak di puncak-puncak gunung yang lain. Aku sadari bahwa hatiku tidak mau berhenti bertualang, tidak mau berhenti untuk melihat hal-hal baru, tempat-tempat yang belum pernah kudatangi. Bahkan dengan alasan yang sama, aku memilih tempat-ku kuliah. Aku ingin terus menjelajah, menyusuri jalan setapak, menikmati tawa dalam tenda dan secangkir cappuccino.
Jadi aku membuat janji baru, janji untuk terus berjalan dan bertualang. Bagiku bertualang tidak harus berarti naik gunung. Bertualang berarti membuka hati untuk menemukan dan menerima hal-hal baru. Dan camping, naik gunung, pengarungan sungai dan hal-hal lain yang mungkin telah puluhan bahkan ratusan kali aku jalani selalu memberikan hal-hal baru bagiku.
Aku ingin terus melangkah, berjalan dan bertualang.

Thursday, October 06, 2005

My room and my buddy

Kemarin aku ngebersihin kamar trus iseng moto-moto kamarku dan boneka-bonekaku. Setelah dilihat hasilnya ternyata kamarku belum bener-bener bersih,hehehe.. Kabel-kabel komputer, speaker, kabel charger hp sampe kabel Baygon Mat berseliweran dimana-mana. Tapi teu nanaon lah.. Yang penting bersih dan wangi,hmmm...
Trus boneka-bonekaku dijajarin trus dipoto deh,hehehe.. Itu boneka ada yang dikasih dari Dani,hadiah ulangtaunku. Trus ada pemberian dari Ema, ada juga yang beli sendiri ato ngambil punya sodara,hehe..

Image hosted by Photobucket.com Image hosted by Photobucket.com

Tuesday, October 04, 2005

Recipe for love

Recipe for love
by Harry Conick,Jr

A little bit of me and a whole lot of you,
Add a dash of starlight and a dozen roses,too,
Then let it rise for a hundred yaers or two,
And that's the recipe for making love.

It doesn't need sugar 'cause it's already sweet,
It doesn't need an oven 'cause it's got a lot of heat,
Just add a dash of kisses to make it all complete,
And that's the recipe for making love.

If you've made it right,you'll know it:
It's not like anything you've made before.
If you've made it wrong,you'll know it:
'Cause it won't keep you coming back for more.

I didn't get it from my grandma's book upon the shelf,
I didn't get it from a magical and culinary elf.
No,a little birdie told me you can't make it by yourself,
And that's the recipe for making love.

Dikutip dari buku Akademos : Sebuah Kenang-kenangan, oleh Bagus Takwin
Halaman 190.
Makasih,Mala buat pinjeman bukunya..

Aku ingin

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat disampaikan kayu
kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada

Sapardi Djoko Darmono

Beyond of my reach

Untuk sesuatu yang diluar jangkauan tangan dan pikiranku

Ketika aku menyelesaikan hubungan dengan seseorang yang telah menemani hari-hariku selama 3 tahun lebih, seorang teman bertanya padaku,"apa yang kamu rasakan saat ini tentang masa 3 tahun itu?". Dan aku menjawab,"hampa,kosong". Kupikir ini ironis mengingat masa 3 tahun itu kita selalu bersama, memberi sayang dan perhatian satu dengan yang lain.
Aku mencoba menganalisis, keluar dari lingkaran pikiranku dan memandang dari sudut pandang orang lain. Dan sepertinya aku menemukan jawabannya, jawaban atas pertanyaan mengapa aku merasa masa 3 tahun itu hampa,kososng. Aku rasa yang membuatnya saat ini terasa hampa dan kosong karena masa 3 tahun itu penuh oleh kepura-puraan. Bukan,bukan kepura-puraan yang berarti selingkuh, atau pura-pura saling menyayangi. Kami,kita atau tepatnya aku dan dia berpura-pura dan menutup mata dari kenyataan bahwa tidak ada masa depan untuk sebuah "kita". Lucunya, sejak awal aku dan dia mensepakati satu hal bahwa tidak ada kata "masa depan" di hubungan ini. Dan hebatnya, hubungan ini ternyata bertahan jauh lebih lama dari yang bisa aku bayangkan.
Lalu apa yang aku inginkan sebenarnya?

Aku ingin sebuah hubungan sederhana,antara aku dan seseorang. Seseorang yang dapat kuperkenalkan pada orang tuaku. Sebuah hubungan yang dilandasi sayang dan 'sedikit' gagasan tentang masa depan. Tidak,aku tidak berencana menikah secepat itu, dan aku juga tidak memaksa bahwa hubungan itu nantinya harus menjadi masa depanku. Bukan seperti itu. Aku hanya ingin hubungan yang jujur,yang memungkinkan bagi "aku dan dia" untuk melihat masa depan.

Tapi ternyata aku orang yang terlalu realistis, selain egois tentunya. Aku tidak mempercayakan diriku pada sesuatu yang berjudul "cinta". Aku memandang prospek, kemungkinan-kemungkinan, dan alasan realistis lainnya. Entahlah.. aku memandang perlu adanya sebuah pertimbangan untung-rugi, bukannya hanya mengikuti kata hati. Kata hatiku tertutup oleh ke=realistis-an dan terkadang aku mengidentik-kan 'naluri' sebagai 'kata hati'. 'Naluri' dipengaruhi oleh emosi, kekuatan perasaan, hasrat,nafsu, dan hal-hal lain yang menjadikannya tidak objektif. Sedangkan 'kata hati' adalah sesuatu yang murni, lepas dari segala sesuatu, independen dan sangat objektif bagi pemiliknya. Sulit untuk dibedakan memang..

Dan saat ini aku hanya ingin berjalan, melewatkan hari demi hari dengan keceriaan seorang bocah kecil yang memandang dunia ini sebagai tempat bermain yang membahagiakan dirinya.

Sunday, October 02, 2005

Sore itu di gereja

Hari minggu yang cerah. Setelah pulang dari terminal Leuwipanjang nganter Lola kembali ke Jakarta, aku mengistirahatkan sejenak tubuhku. Tubuh ini terasa lelah setelah 2 hari muter-muter di sekitaran Jalan Dago-Riau, keluar-masuk Factory Outlet. Tubuh ini terasa semakin lelah ketika batuk ini kambuh lagi. Sudah berapa hari terakhir ini radang tenggorokanku kambuh lagi, cape rasanya.
Minggu sore yang cerah,ketika aku dibangunkan oleh bunyi alarm yang diikuti oleh dering telepon genggamku. Bangun, mandi, berpakaian yang rapih dan siap untuk berangkat ke Gereja. Seperti biasa,aku selalu berangkat ke Gereja sendiri. Ibadah singkat dan dilanjutkan dengan Perjamuan Kudus dan diakhiri dengan doa berkat. Sambil bersalam-salaman dengan orang-orang yang kukenal atau mengenalku, aku mengikuti antrian untuk keluar dari gedung gereja.
Seakan tanpa kusadari, aku mengedarkan pandangan mencari sosok itu, dia yang sudah lama tidak kulihat. Tapi dia gak ada. Di luar gedung Gereja,sekali lagi aku mengedarkan pandangan namun dia tetap tidak ada. Sambil melangkah melewati daerah parkiran kendaraan,ada yang memanggilku. Ternyata dia!! Dia ada disitu, memakai jaket dan memegang helm, sedang bicara dengan temannya yang ternyata teman SMU-ku juga. Dia masih sama dengan terakhir kulihat,kecuali potongan rambutnya yang lebih pendek. Obrolan sejenak mengalir dan aku kemudian melanjutkan perjalananku pulang. Untuk sesaat,kepalaku kembali memikirkan cerita-cerita masa lalu,saat kami masih sama-sama memakai seragam putih abu-abu itu. Perasaanku yang sekarang mungkin telah berubah, tapi kuakui masih tersisa sedikit rasa penasaran disana.
Aku mulai belajar untuk berdamai dengan masa lalu, belajar untuk merelakan dan berpijak di atas tanah. Dengan begitu,sepertinya semua akan lebih mudah untuk dihadapi.