Monday, March 31, 2008

My Personality

Tadi pagi begitu nyampe kantor langsung browsing di google mau nyari informasi tentang cue tip buat cue stick. Trus jadi mampir ke blog yang salah satu postingannya tentang cue stick. Kadung dah ngeliat blognya mas Tedy (nama yang empunya blog), sekalian ngebaca beberapa posting sebelumnya. Ada salah satu posting tentang Multiple Intelligences, iseng-iseng ngebuka web-nya trus ngejawab beberapa pertanyaan dan demikianlah hasilnya:

Click to view my Personality Profile page

Tapi maksudnya apa yah?? aku tak terlalu mengerti :p

Tuesday, March 25, 2008

Horton Hears a Who!


Huwaaaa...aku suka sekali pilem-pilem animasi. Ini nih yang tadi malem aku nonton di Semanggi 21. Dari poster-nya dah keliatan lucu, gajah endut berekspresi imut,hehe..

Pilemnya tentang gajah yang terkenal dengan kesetiaan dan ingatannya yang tajam. Karena aku telat masuk studionya, jadi aku ndak ngeliat jalan cerita 10 menit pertama. Pas aku duduk, scene-nya sudah tentang si gajah (namanya Horton) yang ngedengar teriakan dari sebutir debu. Horton percaya kalau di dalam debu itu ada kehidupan, paling minimal ada seorang manusia kecil yang hidup disana. Gak ada yang percaya sama Horton, dan yang paling gak percaya itu si kangguru (aku lupa namanya siapa).

Ternyata bener, di dalam debu itu ada kehidupan. Bukan cuma seseorang bahkan, tapi sebuah kota yang bernama Whoville. Horton mau membantu kota itu untuk meletakkan si debu ke tempat yang aman yaitu di puncak Mt. Noo.

Perjalanannya untuk meletakkan debu itu di puncak gunung ternyata tidak mudah. Lucu banget tingkahnya, lihat saja waktu Horton pura-pura jadi ninja dengan memakai daun telinganya sebagai penutup muka, atau waktu mencoba menyeberangi jembatan kayu yang rapuh. Yang nonton bakalan ngakak abis, soalnya kocak bangetttt...

Pilem ini dibuat sama sutradara yang sama yang membuat Ice Age, Dr. Seuss. Pilem animasi dengan durasi sekitar 90 menit yang cukup lengkap, banyak tokohnya, gambar yang bagus, dan pesan moral yang diselipkan.

Sebenernya waktu aku keluar dari studio itu, aku ngerasa lucu. Sebenernya inti ceritanya apa sih? koq kerasa singkat banget? tapi memang lucu banget sih, sangat menghibur. Dan di akhir pilem ada tulisan: "pelajaran yang bisa diambil hari ini adalah seseorang tetaplah seseorang,walau bagaimana pun kecilnya".

Gajah yang lutcu.. :p

Monday, March 17, 2008

Novel Klasik tentang Kasih Sayang dan Prasangka

Sudah googling untuk menemukan gambar cover buku ini yang lebih besar agar bisa dilihat dengan lebih nyaman, tapi ternyata tidak ada. Kebanyakan hasil pencarian google adalah cover buku yang sama namun versi Inggrisnya atau versi lain.

Gambar di samping ini gambar cover dari sebuah buku berjudul to Kill a MockingBird. Aku membeli buku ini di TM BookStore-Depok Town Square awal bulan Januari yang lalu. Tapi baru menamatkan buku ini tadi malam - salah satu alasan yang membuatku masih terjaga hingga pukul 4 tadi pagi.

Buku yang bagus, berisi hal-hal arif dan yang hebatnya diceritakan dari sudut pandang seorang gadis cilik tomboi berusia 6 tahun yang bernama Jean Louis Finch alias Scout.

Di akhir buku ini, ada satu kalimat yang diutarakan Scout pada Atticus Finch,ayahnya ketika ayahnya bertanya mengertikah dia tentang segala peristiwa yang barusan terjadi dalam hidupnya yang masih sangat muda itu? Dan Scout menjawab, "Aku mengerti, Atticus. Itu sama saja dengan menembak Mockingbird,ya, kan?"

Apa itu Mockingbird?
Atticus berkata pada Jem, 'Aku lebih suka kau menembaki kaleng timah di halaman belakang, tapi aku tau kau akan memburu burung. Kau boleh menembak burung Bluejay sebanyak yg kau mau, kalau bisa kena, tetapi ingat, membunuh Mockingbird itu dosa.'
Mockingbird tidak menyusahkan siapa-siapa sebab ia hanya mengeluarkan bunyi-bunyian yang indah. Sehingga membunuh sesuatu yang innocent seperti itu adalah sebuah dosa, itulah yang diajarkan Atticus pada Jem dan Scout.

Hal indah lainnya yang ada di dalam buku ini adalah kearifan Atticus dalam mendidik anak-anaknya. Ia sadari bahwa ia bukan orang yang sempurna,namun ia tau kalau dirinya adalah panutan utama anak-anaknya. "Sebelum Jem melihat siapa pun, dia melihatku lebih dahulu, dan aku mencoba menjalani hidup supaya bisa balas menatapnya..."

Banyak hal lain yang diceritakan buku ini. Begitu kuat, begitu indah, begitu arif. Sehingga kata-kata terakhir yang kukutip dari buku ini:

“Kau tidak akan pernah bisa memahami seseorang hingga kau melihat segala sesuatu dari sudut pandangnya... hingga kau menyusup ke balik kulitnya dan menjalani hidup dengan caranya”

Friday, March 14, 2008

hidup memang sungguh lucu

U know what?

Kali ini aku akan ketawa sekeras-kerasnya, dan berkata memang hidup itu sungguh lucu. Membuatku terbahak-bahak sampai meneteskan air mata. Apakah itu berarti lucu yang menyenangkan? humm..baru kusadari bahwa lucu tak selamanya menyenangkan. Ada juga yang "agak-agak" menyedihkan. Kalau gak salah, istilahnya "tertawa miris".

Kali ini aku dipaksakan untuk diam dan terima. Tidak boleh protes, tidak boleh menggerutu, karena aku harus menerima. That's all. Aku sudah mencoba menerobos berbagai hambatan, memaksa untuk menjadikannya nyata, tapi semua dihempaskan kembali padaku. Aku menemukan cerita baru, tapi cerita lama tak mau menutup dan cerita baru pun buyar. Aku belajar menata yang terserak, untuk kemudian lebih diserakkan. Lalu kupaksa untuk mengumpulkan serakan itu, tak perduli akan jadi seperti apa. Memaksa dan memaksa, hingga tak menyadari cerita bab lain akan masuk. Ketika bab itu masuk, ternyata yang tersisa juga hanya serakannya saja.

Hahahaha...lalu serakan itu harus aku apakan? dikumpulkan atau kubiarkan saja? humm..sepertinya yang terbaik adalah kubiarkan saja. Tinggalkan dan biarkan waktu yang menggerusnya menjadi debu sehingga tak bersisa lagi.

Keep moving forward!!

Wednesday, March 12, 2008

10,000 BC - It takes a hero to changes the world

Kemarin waktu nonton Java Jazz, Edo cerita kalo dia baru nonton pilem 10,000 BC sama mbak Willa dan Lola. Sayang aku ndak bisa ikut,katanya. Aku sedang ada meeting di Bandung waktu itu. Kata Edo pilemnya lumayan bagus. Hmm.. jadi penasaran..

Akirnya diputuskan untuk menonton pilem itu kemaren malem. Abis olahraga bentar di Bellagio, Ramdan dah nunggu di lobby Susan Waine. Kita putuskan untuk nonton di TwentyOne-nya Setiabudi One. Aku belum pernah naik motor kesana, jadi beberapa saat kita habiskan untuk berputar-putar mencari pintu masuk parkir motor. Dasar dudul,ternyata pintunya dah dilewatin tadi,hehe..

Nyampe di studio langsung beli tiket, pas banget waktunya 15 menit lagi sebelum jadwal yang jam 19.45 dimulai. Berbekal Nu Green Tea Original dan Pop Corn, dimulailah pilem 10,000 BC.

Pembukaan pilem menceritakan tentang sebuah suku di pemburu yang bernama suku Yagahl. Menginjak usia dewasa, semua anak lelaki Yagahl diajarkan untuk berburu mannak atau mammoth. Seorang diantaranya bernama D'Leh yang jatuh cinta pada Evolet, perempuan bermata biru yang diselamatkan oleh penduduk Yagahl ketika sukunya diserang oleh seorang warlord dari pasukan berkuda. Suatu ketika pasukan berkuda itu menyerang suku Yagahl kemudian membawa pemuda-pemuda Yagahl dan Evolet. D'Leh yang saat itu tidak berada di tendanya, terselamatkan dan kemudian mengejar para penunggang kuda tersebut.

Dalam perjalanannya menyelamatkan Evolet, D'Leh bertemu dengan singa bertaring, mammoth,dan binatang buas lain. Ia yang dianggap sebagai pemimpin yang akan menyelamatkan suku-suku lain yang juga diserang oleh pasukan penunggang kuda, berhasil mengumpulkan banyak pasukan dari berbagai suku. Perjuangannya menyelamatkan Evolet nyaris gagal ketika si gadis tertusuk panah di tengah-tengah pertempuran.

Hmm.. 10,000 BC memberikan banyak pictures yang indah, tentang pegunungan salju yang tanpa akhir, tentang hutan lebat dengan binatang buasnya, tentang bangunan batu untuk pemujaan dewa dan pic lainnya. Namun, bagi yang pernah menonton Apocalypto, sepertinya akan merasa jalan ceritanya kurang 'nendang'. Namun, secara keseluruhan filem ini masih enak koq untuk ditonton.

Yup, satu pilem dah ditonton. Pilem berikutnya yang pengen ditonton adalah Jumper. Humm..menontonnya bersama siapa yah??

Monday, March 10, 2008

Java Jazz – Breath of Gospel


Setelah melewatkan 3 hari di Bandung dengan kesan yang kurang seru, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kostan tercinta di Jakarta. Hari Jumat jam 3 sore sudah tiba di kostan, langsung tidur kecapean. Janji dengan Ema pun terpaksa batal, karena ketiduran. Dan malam harinya, kegiatan rutin Jumat dilaksanakan. Bilyard ampe pagi!! Hehe..

Di hari minggu pagi, bersama-sama dengan Lola, Edo, Mbak Willa dan Mimi kami menuju ke JCC. Ada acara java Jazz-Breath for Gospel. Acara ini sepertinya untuk menggalang dana, tapi aku ndak tau pasti dananya akan disalurkan kemana. Penyanyinya banyak, ada Mike Mohede, Ria-warna, Incognito, Michael Paolo, Frank Mc Comb, dan Denice Williams. Saxophone-nya keren, musiknya asyik dan panggungnya top. Keseluruhan acara ini menjadi menarik.


At least, weekend kemarin tidak terlalu jelek-jelek amat lah. Masih ada bilyard di barcode (wajib disempatkan), ada Pizza HUT Dago bersama temen-temen KMPA, ada bilyard di Berlian bersama Bayu-Nita-Rudi-Agus-Iwan, ada Session facial bersama Ema, ada Konser Jazz bersama saudara-saudara tercinta dan ditutup oleh makan siang di Lapo Senayan. Huehehehe..parah betul makanannya, tapi enyakkkk... ;p

Thursday, March 06, 2008

Once upon a time..

Kenapa kisah dongeng hampir selalu diawali dengan kalimat itu? seakan-akan cerita itu sudah lama terjadi dan kesannya sangat tua sekali. Aku mau nulis apa siy benernya?

Aku sedang mencari tau apa yang sebenarnya kucari. Kemana harus melangkah, apa yang sebaiknya kupilih, apa itu ketulusan dan bagaimana memulai lembaran yang baru?
And then, i can continue my story.

Once upon a time..