Wednesday, July 25, 2007

4 hari lagi

Hmm..sepertinya bulan Juli ini pun tidak ramah padaku. Hanya 4 hari lagi, tapi hati ini sudah kelelahan. Sudah lama sekali aku tidak merasakan merayakan ulang tahunku sendiri. Terakhir itu waktu aku ulang tahun ke - 18. Saat itu aku baru saja sampe ke bandung, dan merayakan ulang taunku sendiri. Kakakku yg cowo ada pekerjaan, dan aku belum punya teman lain di bandung. Ulang tahun berikutnya mungkin paling spesial buatku. Spesial karena aku merayakannya dengan orang yang spesial. Demikian juga tahun-tahun berikutnya. 2 kali aku gak ngerayain ulang tahun bareng teman spesialku itu, waktu aku lagi kerja praktek di medan dan seminggu setelah wisuda. Tapi tetap saja,setelah ketemu lagi pasti akan ada perayaan kecil-kecilan. Entah cuma nonton ajah,atau makan malam bareng.

Tapi kali ini bakal berbeda. Akan sangat berbeda. Tidak ada lagi makan malam bareng dengan dia, gak ada lagi nonton, gak ada lagi ritual memilih kado sendiri, gak ada lagi kebersamaan itu. Hmmm..belajar untuk sendiri, belajar untuk menikmati kesendirian. Sungguh,aku gak ingin merayakannya sendirian. Tidak ingin lagi.

Ternyata bulan Juli pun tidak lebih ramah dari bulan kemarin.

Thursday, July 19, 2007

ur own by ur self

Kembali, kamu datang dan aku menangis lagi. Tiga minggu aku menata hatiku, berjuang keras untuk tidak membencimu, berusaha memahami dan meredakan egoku yang memberontak. Aku hampir berhasil, hampir saja. Tetapi kamu kembali hadir, bercerita tentang dia dan masalahmu dengannya. Aku hadir dengan segenap kekuatan yang terkumpul untuk mendengarkan ceritamu dengan tekun. Dan kemudian kamu mengajakku untuk memilih sendiri kado ulang tahunku nanti bila aku kesana.
Aku tau, aku paham. Aku sadar sepenuhnya bahwa ini bukan harapan baru. Hanya saja aku sempat merasakan kebersamaan itu hadir kembali. Memang hanya perasaanku saja.
Lalu tadi,kamu meminta maaf karena terpaksa membatalkan rencana mencari kado itu. Untuk sesuatu yang menjadi prioritas utamamu.
Aku paham koq.. aku mengerti. Tidak ada yang salah dengan 3 hari kemarin. Kamu butuh teman bercerita, dan kamu memilihku. Dan aku memilih untuk menjadi pendengar yang baik. Tapi ternyata hatiku belum siap menjadi pendengar yang baik. Pendengar yang baik seharusnya merasa turut sedih untuk kekecewaan yang diceritakan, dan turut bahagia untuk kabar gembira yang didengar. Dan aku belum bisa seperti itu.
Sedikit perasaan kecewa menelusup ke ruang hatiku, menaburkan garam ke luka yang masih belum pulih sepenuhnya. Oh God.. still,it hurts my heart.

Tuesday, July 17, 2007

Pernah kuberfikir, bahwa mungkin sampai kapanpun namanya tetap tak bisa kuhilangkan dari hati ini. Seberapa keras pun aku berusaha.

Monday, July 09, 2007

TRANSFORMERS (Untuk Remaja)


Huaaaa..akirnya berhasil menonton pilem ini. Senin minggu kemaren dah direncanain untuk menonton pilem ini bersama anak-anak KMPA komisariat Jakarta (hahaha,emang ada yah??), tapi tampaknya teater yang muter pilem ini dah abis dibeli tiketnya. Jadinya kita ber-7 menonton MASMIA (Maaf,Saya Menghamili Istri Anda).

Baru Sabtu kemaren sempat nonton pilem ini. Kebetulan temenku ini pulang kerja-nya rada cepat, jadi abis muter-muter di daerah jakarta timur dia dateng ke kostan. Ngobrol-ngobrol, cerita-cerita trus jalan ke Taman Anggrek. Sampe studio 21-nya TA, antriannya dah panjang bgt. Dan theater yang muter Transformer juga dah penuh. Huahhh..curiga gak jadi nonton nih.

Akirnya kita ke Plaza Semanggi. Sepertinya sih bakalan penuh juga, tapi sekalian temenku ini mau nge-up grade chip XL-nya biar bisa GPRS (coba yah.. itu chip keluaran taun berapa?? masih ada yah simcard XL yang blum bisa GPRS,hehehe..). Mampir dulu ke Semanggi 21, ternyata tiket Transformer masih ada tapi lumayan dekat layar, secara tempat duduknya 4 kursi terbawah,ck..ck..ck.. layar akan terlihat sangat besar!!!

Karena masih cukup waktu buat muter-muter, kita mampir dulu ke Graha XL buat nge-up grade sim card itu. Dah gitu baru masuk studio-nya. Hmm..pilem dimulai!!

Komentar pertama, ini pilem lama banget yah. Durasinya ampir dua setengah jam. Jadi cukup mengantuk juga,hehehe..

Komentar kedua, keren juga ni pilem. Lucu dan grafis-nya bagus. Asik lah buat ditonton rame-rame ato berdua juga oke..

Komentar ketiga, hmm.. gak berhubungan dengan pilem-nya sih. Tapi masa orang yang duduk persis di sebelah kiriku ternyata Bima, kakak kelas kuliah setaun di atasku. Hehehe.. dunia sempit yah. Jadi mikir, waktu aku jalan ma temenku ini di PIM, kita ketemu sama Uni dan Nadvi, adik kelas waktu kuliah dulu setaun di bawahku. Trus jalan di Plangi ketemu ma Bima. Hehehe.. kamu jadi kukenalkan pada teman-teman kuliahku..

Yah..secara keseluruhan sih aku akui deh pilem ini menghibur. Ceritanya ringan tapi menarik grafis-nya dan lucu. Terimakasih,temanku.. untuk menemaniku nonton kemarin dan nganterin pulang ke rumah rawamangun, padahal kamu dah ngantuk banget. Takecare ya.

Friday, July 06, 2007

Memory is a wonderful thing if you don't have to deal with the past.
You can never replace anyone, What is lost is lost.

topengku?

Rasa kangen ini menekanku. Menyiksaku dan membuat kepalaku sakit sekali. Entah kenapa,akhir-akhir ini aku selalu mengingat sebuah mall. Mungkin mall itu mengingatkanku akan sebuah kebersamaan yang telah lama terjalin. Mungkin juga karena di mall itu aku merasa nyaman, karena bersamanya. Aku belum benar-benar sanggup tersenyum ternyata. Masih saja merasa ada tekanan di hati ini, masih saja bisa menangis begitu saja secara tiba-tiba.
Sampai kapan? haruskah aku membohongi perasaanku terus-menerus, mencoba mendoktrin otak dan hatiku bahwa semua baik-baik saja. Bahwa aku tidak merasa kehilangan sedikit pun. Bahwa aku mampu tersenyum tulus. Tapi hati ini masih merasa ngilu. Ada yang mengoyaknya, sedikit demi sedikit.
Sedikit demi sedikit..

Tuesday, July 03, 2007

Manifestasi rasa bersalah

Ingin sekali membencimu, untuk hal-hal yang sudah terjadi padaku. Ingin bisa membuatmu merasakan perasaan bersalah yang amat sangat, karena hal-hal yang sudah terjadi padaku. Ingin bisa memakimu dan meneriakkan semua yang terkumpul di dada ini. Ingin bisa menunjukkan di depan matamu, apa yang sudah kamu lakukan terhadap hati ini. Tapi..tidak, aku tidak bisa. Tidak, tidak lagi aku menyia-nyiakan air mataku untukmu. Tidak, tidak lagi kuterima kata-kata basa-basi darimu.

Tersenyumkah kamu disana? bahagiakah kamu disana? mengertikah kamu bahwa disini aku belum bisa tersenyum tulus? Aku belajar keras untuk merelakan. Karena apa yang keluar dari mulutmu, kata-kata yang bertujuan untuk menenangkanku, semuanya hanyalah berjudul "basa-basi". Hanyalah kompensasi dari rasa bersalahmu yang membuatmu tidak nyaman.

Simbolisasi atas sebuah perelaan sudah kutunjukkan. Bukan karena berbesar hati, tapi hanya untuk pemuasan gengsi, ego dan hatiku. Seluruh restu dan kerelaan hati sudah kuberikan. Sudah semuanya, tak ada lagi yang tersisa di hati ini. Jangan lagi ada kata-kata basa-basi. Kamu yang tahu persis apa yang sedang aku alami, apa yang sedang aku pikirkan, apa yang sedang aku hadapi. Sudah, sudahi saja kata-kata pendukung yang manis itu.

Sudahlah..

Bila ini semua hanyalah kompensasi dari rasa bersalahmu, maka lupakan saja yang lalu. Karena kamu tidak akan mampu membalikkan kondisi ke keadaan sebelumnya. Kamu tidak akan mampu mengembalikan rasa dan lara di hatiku. Pernah ada masa dimana aku sadar sepenuhnya bila waktu ini tiba, aku akan merelakan sepenuhnya. Tanpa amarah, tanpa rasa sakit hati, tanpa keinginan untuk membalaskan rasa ini.

Tapi masa itu hanya bertahan sesaat. Sesaat sebelum kamu yang merusakkannya..