Kalender lama telah digantikan oleh sepotong kalender baru yang jauh-jauh hari sudah dijual di pinggir-pinggir pasar maupun di toko-toko buku. Tahun baru ini kusongsong dengan berbagai pikiran bertumpuk di kepala. Pertanyaan demi pertanyaan pun mengalir, aku tak sanggup menolaknya. Dapatkah aku wisuda bulan Maret ini? Dimanakah kelak aku akan bekerja? Bagaimana dunia pekerjaan itu sebenarnya? kekhawatiran itu berseliweran di antara denyut-denyut nadiku. Mamaku tak pernah bosan untuk mengingatkan untuk menyerahkan semua kekhawatiran kepada Tuhan.
Happy new year! Welcome 2006! Be a better person, a person that you would proud to yourself..
Saturday, January 07, 2006
Tuesday, December 13, 2005
Tulisan di secarik kertas
kutemukan secarik kertas diantara lembar-lembar halaman text book kuliahku, berisi puisi yang dulu pernah kutulis..
helaan nafasku
menandakan kesabaran mulai menipis
tapi tetap kucoba
mengulur sumbu kesabaran
sejauh mana kumampu bertahan
**********************************
aku menyerah
membohongi diri sendiri sangat menyakitkan
bagiku dan bagi dia
kata-kata itu akhirnya keluar
kata-kata itu adalah alasan dari semua ini
aku tak pernah berani untuk mengungkapkannya
terlalu menyakitkan
tapi aku belajar untuk jujur,
pada diriku sendiri dan dia
walau kejujuran itu memang sakit
***********************************
angka tanggalan itu telah bergeser
tanggal 23 bulan 10
belum genap sebulan bahkan
namun aku gak mampu menanggungnya
ego,kasih dan emosi bercampur
yang manakah yang akan menang?
aku tau jawabannya,
bahkan sejak dulu aku tau jawabannya
tapi kenapa ini bisa terjadi?
karena emosi yang menang pada saat itu
***********************************
maaf tak akan tersedia untukku
aku tau dan manyadari ini
saat aku menyakitimu
aku harus menerima akibat dari tindakanku
bukankah semua memiliki sebab-akibat?
kembali berteman mungkin terlalu utopis
terlalu ideal dan indah
tapi aku masih ingin berharap
suatu saat akan ada maaf untukku
walau pasti butuh waktu
************************************
27 Oktober 2005, 02.05 am
helaan nafasku
menandakan kesabaran mulai menipis
tapi tetap kucoba
mengulur sumbu kesabaran
sejauh mana kumampu bertahan
**********************************
aku menyerah
membohongi diri sendiri sangat menyakitkan
bagiku dan bagi dia
kata-kata itu akhirnya keluar
kata-kata itu adalah alasan dari semua ini
aku tak pernah berani untuk mengungkapkannya
terlalu menyakitkan
tapi aku belajar untuk jujur,
pada diriku sendiri dan dia
walau kejujuran itu memang sakit
***********************************
angka tanggalan itu telah bergeser
tanggal 23 bulan 10
belum genap sebulan bahkan
namun aku gak mampu menanggungnya
ego,kasih dan emosi bercampur
yang manakah yang akan menang?
aku tau jawabannya,
bahkan sejak dulu aku tau jawabannya
tapi kenapa ini bisa terjadi?
karena emosi yang menang pada saat itu
***********************************
maaf tak akan tersedia untukku
aku tau dan manyadari ini
saat aku menyakitimu
aku harus menerima akibat dari tindakanku
bukankah semua memiliki sebab-akibat?
kembali berteman mungkin terlalu utopis
terlalu ideal dan indah
tapi aku masih ingin berharap
suatu saat akan ada maaf untukku
walau pasti butuh waktu
************************************
27 Oktober 2005, 02.05 am
Thursday, November 24, 2005
Seminggu yang lalu dan hari ini
Terakhir posting itu seminggu yang lalu, dan isinya tentang Tugas Akhir. Hari ini udah seminggu kemudian,dan layar monitorku masih juga kosong, gak menunjukkan kemajuan. Harus gimana??
Tuesday, November 15, 2005
Nyerah??
Waktu berjalan benar-benar cepat. Gak kerasa waktu yang tersisa hanya tinggal satu setengah bulan lagi. Bahan-bahan TA berserakan dikamarku, gak sedikitpun menggerakkan hatiku untuk membacanya, membahasnya dan menulisnya di komputerku. Layar komputer masih dihiasi dengan Winamp dan worksheet Excel yang masih juga kosong. Entah darimana pikiran ini muncul, tapi yang lalu terasa hanyalah kelelahan. Berpikir untuk menyerah dan mengundur hari wisuda itu menjadi bulan Juli. Tapi sanggupkah aku mengatakannya ke rumah? Kalo aku gak mampu untuk wisuda bulan Maret sementara mereka semua sudah yakin aku bisa menyelesaikan kuliahku ini? Aku ngerasa sendiri,padahal banyak temen-temenku yang juga nyemangatin aku buat ngerjain TA ini. Aku ngerasa gak bisa berdiri, apalagi untuk menapak. Gak juga ada kemajuan walo hanya sedikit. Lalu, haruskah aku mengabarkan berita ini ke rumah? ato aku harus gila-gilaan ngejar semua ketinggalan aku? Seandainya semangat ini bisa dipompakan ke setiap sel darahku..
Bersama ikan-ikan Seaworld


Waktu itu aku diajak ma Edo ke Seaworld. Dia mau ngajak mba Willa -calon kakak iparku- ngeliat Seaworld. Biar rame, aku ama Lola juga diajak. Dan Jennifer -adek sepupuku- juga ikutan. Jadinya kami berlima kesana di hari kedua lebaran (4 November 2005). Beuh...Ancol rame banget!! Untungnya yang ke Seaworld gak sampe desak-desakan. Disana ngeliat penyelam yang ngasih makan ikan pari, ikan hiu sampe dugong. Hehehe..senang juga walo pulangnya kerasa badan cape bgt. Tidur malem pada pules deh..
Subscribe to:
Posts (Atom)