Wednesday, July 09, 2008

Po,si Dragon Warrior


Sekitar 3 minggu yang lalu di sebuah Sabtu sore, dalam perjalanan menuju daerah kantor walikota Jakarta Selatan, Ema nelepon dan mengajak bermain. Kirain janjian main sama Ema batal karena dianya mesti ngantor. Jadi ajah aku janjian ama Vidy dan Itin buat main ke Dienway. Ternyata oh ternyata..sebelum nyampe di Dienway, Ema nelepon dan terpaksa itu taxi yang aku tumpangi merubah arah untuk menjemput Ema dan menuju KC Hollywood. Ngantri dan beli tiket Kungfu Panda buat jam 16.50 WIB.

Itu teater penuh loh, banyak anak kecil yang membuat suasana ruang studio menjadi rame. Setelah ada trailer dari beberapa pilem lain, dan iklan dari TwentyOne, maka dimulailah pilem Kungfu Panda.. eng..ing..eng..

Pilemnya lucu, grafiknya bagus, dan banyak pesan moral diselipkan. Waktu selesai nonton pilem itu, yang tertinggal di kepalaku lebih dominan bagian lucunya daripada pesan moralnya. Jadi, waktu seorang teman bilang kalau dia baru nonton Kungfu Panda dan banyak pelajaran yang bisa dia ambil, aku agak bingung dan mencoba mengingat-ngingat pesan moral apa ajah yang diselipkan dalam cerita itu.

Kemarin aku dikirimin email dari vidy, isinya tentang pesan moril di pilem Kungfu Panda. jadi inilah pelajaran-pelajaran yang bisa kita pahami dari pilem ini:

1. The secret to be special is you have to believe you're special.

Po hampir putus asa karena tidak mampu memecahkan rahasia Kitab Naga,yang hanya berupa lembaran kosong. Wejangan dari ayahnya-lah yang akhirnya membuatnya kembali bersemangat dan memandang positif dirinya sendiri. Kalau kita berpikir diri kita adalah spesial, unik, berharga kita pun akan punya daya dorong untuk melakukan hal-hal yang spesial. Kita akan bisa, kalau kita berpikir kita bisa. Seperti kata MasterOogway, "You just need to believe"

2. Teruslah kejar impianmu.

Po, panda gemuk yang untuk bergerak saja susah akhirnya bisa menguasai ilmu Kung Fu. Berapa banyak dari kita yang akhirnya menyerah, gagal mencapai impian karena terhalang oleh pikiran negatif diri kita sendiri? Seperti kata Master Oogway, "yesterday is history, tomorrow is mystery and today is a bless. That's why we called it present (gift)". Jangan biarkan diri kita dihalangi oleh kegagalan masa lalu dan ketakutan masa depan. Ayo berjuanglah di masa sekarang yang telah dianugerahkan Tuhan padamu.

3. Kamu tidak akan bisa mengembangkan orang lain, sebelum kamu percaya dengan kemampuan orang itu, dan kemampuan dirimu sendiri.

Master ShiFu ogah-ogahan melatih Po. Ia memandang Po tidak berbakat.Kalaupun Po bisa, mana mungkin ia melatih Po dalam waktu sekejap. Kondisi ini berbalik seratus delapan puluh derajat, setelah ShiFu diyakinkan Master Oogway bahwa Po sungguh-sungguh adalah Pendekar Naga dan Shi Fu satu-satunya orang yang mampu melatihnya. Sangatlah mudah bagi kita untuk menganggap orang lain tidak punya masa depan. Kesulitan juga acap kali membuat kita kehilangan percaya diri, bahwa kita masih mampu untuk membimbing mereka.

4. Tiap individu belajar dengan cara dan motivasinya sendiri.

Shi Fu akhirnya menemukan bahwa Po baru termotivasi dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya, bila terkait dengan makanan. Po tidak bisa menjalani latihan seperti 5 murid jagoannya yang lain. Hal yang menjadi motivasi tiap orang juga berbeda-beda.

5. Kebanggaan berlebihan atas satu hal bisa membutakan mata kita tentang kondisi sebenarnya, bahkan bisa membawa mereka kearah yang salah.

Master ShiFu sangat menyayangi Tai Lung, seekor macan tutul, murid pertamanya, yang ia asuh sejak bayi. Ia membentuk Tai Lung sedemikian rupa agar sesuai dengan harapannya. Memberikan impian bahwa Tai Lung akan menjadi Pendekar Naga yang mewarisi ilmu tertinggi. Sayangnya Shi Fu tidak melihat sisi jahat dari Tai Lung dan harus membayar mahal, bahkan nyaris kehilangan nyawanya.Seringkali kita memiliki image yang keliru tentang satu hal. Parahnya, ada pula yang dengan sengaja mempertebal tembok kebohongan ini dengan hanya mau mendengar informasi dan konfirmasi dari orang-orang tertentu. Ketika kita punya image yang keliru, kita akan melangkah ke arah yang keliru.

6. Hidup memang penuh kepahitan, tapi jangan biarkan kepahitan tinggal dalam hatimu.

Setelah dikhianati oleh Tai Lung, Shi Fu tidak pernah lagi menunjukkan kebanggaan dan kasih sayang pada murid-muridnya. Sisi terburuk dari kepahitan adalah kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan tidak bisa berbagi kasih sayang.

7. Keluarga sangatlah penting.

Di saat merasa terpuruk, Po tetap disambut hangat oleh sang ayah. Berkat ayahnya pula Po dapat memecahkan rahasia Kitab Naga dan menjadi Pendekar nomor satu. Sudahkah kita memberi dukungan pada anggota keluarga kita?

No comments: