Wednesday, April 05, 2006

Cimanuk trip Leuwigoong-Limbangan

Karena kemarin aku masih ngerasa tersinggung dengan kejadian kemarin sama itin itu, aku jadi ga semangat buat ceritain arung jeram kemaren. Padahal arung jeramnya seru banget loh, paling seru sejak aku mulai latihan arung jeram 4 tahun lalu. Kita berangkat dari Bandung jam 8 malam, ber-tujuh belas di 2 mobil. Sampe Masjid Cilawu udah jam sepuluh malem, trus kita briefing bareng Pak Yana yang dateng ke Cilawu lagi dari rumahnya di Garut kota. Ternyata Pak Yana udah 2 tahun gak pernah arungjeram lagi di sungai Cikandang, padahal arungjeram kita kali ini pengen ke Cikandang yang finishnya di pantai. Menurut Pak Yana, di titik finish jalan sangat jelek jadi team darat ga bisa jemput. Padahal dari titik finish ke lokasi terdekat mobil masih 2 kilo lagi. Dan dari Masjid Cilawu ke start Cikandang masih 2 setengah jam lagi. Berarti kita harus berangkat jam 2 pagi supaya bisa sampai jam 5 dan sempat istirahat bentar sebelum mulai pengarungan jam 8. Karena dipandang gak mungkin, jadi Irlan dan Alfin mutusin buat turun di Cimanuk saja. Kalau debit air besar, kita turun di trek Cimanuk 0 (nol), tapi kalau air "sa-at" atau debit kecil kita turun di trek Cimanuk 2. Pagi-pagi jam 7 team udah siap berangkat. Dari perjalanan sempat terlihat debit air di hulu (trek cimanuk 0) kecil jadi kita langsung ke Leuwigoong,start Cimanuk 2. Pengarungan dimulai jam sepuluh pagi. Ada 3 perahu, 1 perahu untuk rescue, 1 perahu untuk anak-anak yang mau dilatih, 1 perahu terakhir isinya anak-anak yang khusus mau heping pun. Jeram-jeramnya lumayan besar, Nunik sempat jatuh dari perahu dan berenang di jeram beberapa menit. Trus kita makan siang di tempat yang sama dengan dulu terakir kali aku arungjeram. Selama istirahat, anak-anak disuruh latihan flip-flop perahu. Hasilnya ga cukup bagus, ada sekitar 5 menit sebelum semua team bisa naik ke perahu lagi. Jam setengah 2 pengarungan dilanjutin lagi. Jeram-jeramnya makin edan, beberapa kali perahu hampir kebalik atau aku hampir jatuh. Karena aku di perahu rescue, jadi hampir selalu berada di depan perahu yang lain. Buat nunjukin jalur perahu atau buat nge-rescue kalau diperlukan. Ada jeram besar yang didepannya ada dinding, jadi arus sungai bakal nabrak dinding itu dulu sebelum belok ngikutin arus utama lagi. Karena arusnya besar, setelah melewati jeram itu, perahu ga sempat manuver untuk ngindarin kebawa arus ke dinding itu. Perahu yang kubawa sempat nabrak dinding tapi langsung didayung dan ngikutin arus utama lagi. Perahu kedua yang isinya Puput,Nunik,Itin,Agus dan wiwit nabrak dinding itu juga tapi gak cukup kuat untuk lepas dari dinding dan dalam hitungan beberapa detik, perahu kebalik! Semua anak yang didalam jatuh keluar, padahal di depan ada jeram lagi. Rescue-rope dilempar tapi Itin gak ngeliat posisi talinya padahal dalam jangkauan tangannya. Prahu yang terakhir ngejar ke depan dan semua anak yang jatuh udah naik ke perahu terakir itu. Tapi di depan ada jeram yang besar, dan karena over loaded perahu terakir itu juga hampir mau terbalik dan semua anak-anak didalamnya jatuh lagi. Suasananya mulai panik karena di depannya ada jeram lagi. Jadi perahu yang pertama ngejar ke depan trus ngebantu ngebalikin perahu yang masih terbalik itu. Setelah itu kita istirahat sambil mompa perahu yang agak kempes. Anak-anak mulai rame cerita pengalaman tadi, dan untungnya semua gak ada yang luka-luka dan dayung lengkap. Setelah cukup tenang, perjalanan dilanjutkan lagi. Aku jadi driver di perahu rescue lagi, asisten-nya Nirwan. Sekalian mau ngajarin dia nge-drive perahu. Ada jeram yang gak terlalu besar tapi banyak batu yang ngehalangin perahu. Karena fokus nge-drive perahu aku ga nyadar ada batu di samping dan perahu ngebentur batu itu. Benturannya cukup kuat sampe aku dan Nirwan kelempar keluar. Tiba-tiba aja aku udah di air, dan aku ngerasa ada tangan yang megangin pelampungku sambil narik aku ke dalam perahu lagi. Tapi Nirwan ga sempat ditarik ke perahu, dan dia nangkring di salah satu batu disitu. Kita langsung landing di tempat terdekat yang bisa dicapai dan nge-rescue Nirwan. Setelah itu perjalanan mulai santai, ga banyak jeram besar lagi. Kita malah sempat balap-balapan waktu airnya tenang gak ada jeram. Officially, 3 perahu finish jam 17.15 di jembatan Limbangan, dan team darat udah nunggu kedatangan kita. Lipat perahu, packing semua barang ke dalam mobil dan kembali ke Masjid Cilawu. Setelah ngambil barang yang tadi pagi dititipin, kita lanjut lagi ke Cipanas dengan kostum yang sama ketika pengarungan tadi. Di Cipanas, kita berendam di kolam air panas. Enak banget.. Habis itu kita makan malam di restoran padang dan jam 11 malem kita pulang ke bandung. Jam setengah satu pagi aku kebangun di mobil yang ternyata udah sampe Simpang Dago. Hmfff...cape sekali rasanya. Tapi arungjeramnya puas euy..

No comments: